
Bandar Bola - Jose Mourinho mengungkapkan keluh kesahnya selama
tinggal di Manchester. Pria asal Portugal itu menyebut beberapa hal yang
bikin dia tak nyaman. Apa itu?
Mourinho memang tengah dalam
tekanan tinggi. Itu setelah tim besutannya, MU, kalah 0-4 dari Cheslea
dalam lanjutan Premier League.
Kekalahan tersebut membuat MU
cuma bisa meraih satu kemenangan dalam enam laga beruntun. Selain itu,
hasil negatif tersebut jadi catatan terburuk Mournho sebagai manajer di
liga Inggris dan kekalahan terbesar kedua sepanjang karier dia.
[Baca Juga:
Kekalahan Terbesar Mourinho di Premier League]
Kondisi
itu diperparah dengan situasi di luar lapangan. Mourinho yang mulai
bekerja di MU sejak bulan Juli untuk menggantikan Louis van Gaal hidup
sendirian. Istrinya, Tami, dan anak-anaknya tetap tinggal di kediaman
lama mereka, di London. Tanpa keluarga, Mourinho pun memutuskan tinggal
di Hotel Lowry di pusat kota Manchester.
Putri Mourinho, Matilde,
bersekolah di Camberwell College of Arts yang juga ada di London.
Adapun putra Mourinho, Jose Jr, tengah menjalani beasiswa di Fulham
selama dua tahun.
"Faktanya putri saya akan genap berusia 20
tahun pekan depan dan putra saya 17 tahun beberapa bulan lagi. Mereka
sudah punya kehidupan sendiri.. di universitas di London, juga sepakbola
di London. So, mereka tengah berada pada usia yang tak bisa mengikuti saya terus-menerus," kata Mourinho membuka curhatannya seperti dikutip Sky Sport.
"Saat
ini untuk pertama kalinya keluarga saya hidup dengan cara berbeda. Mau
tak mau kami harus menjalaninya, kami harus melihat evolusi situasi ini,
dan lihat nanti bagaimana cara kami mengatasinya.
"Tapi mungkin
kalau saya bisa mendapatkan apartemen yang sip...bukan sebuah rumah
mewah sepoerti yang dikabarkan media massa. Saya tak akan membeli rumah
mewah di sini! Saya ingin memiliki apartemen yang terkoneksi dengan
garasi. Kalau itu ada, mungkin saya akan membelinya, tapi kalau tinggal
di apartemen saya enggak bisa masak!" canda Mourinho.
Selain
persoalan LDR alias harus menjalin hubungan jarak jauh dengan
keluarganya, Mourinho punya pengalaman kurang sip saat awal-awal di
Manchester. Dia diikuti paparazi.
"Kalian ingatkan soal paparazi
itu. Buat hotel dan brand yang mensponsori saya, brand pakaian, itu
bisa jadi keuntungan karena paparazi itu selalu menguntit saya. Semua
orang jadi tahu nama hotel dan keluaran terakhir brand yang mensponsori
saya," ucap orang Portugal itu.
"Tapi buat saya hal itu jadi
bencana kecil karena sesekali saya juga ingin jalan-jalan tapi tak bisa.
Padahal saya cuma ingin menyeberang jalan dan duduk di sebuah restoran.
Tapi itu tak bisa dilakukan. Untungnya saya punya aplikasi di telepon
genggam sehingga bisa pesan makanan dan siap antar," beber pria 53 tahun
itu.